Salah satu prioritas utamanya adalah pendidikan dengan rencana memberlakukan wajib belajar 12 tahun.
“Kito akan melakukan hal yang lebih baik lagi ke depan. Pendidikan adalah prioritas utama, sehingga anak-anak Sumatera Barat mendapatkan hak pendidikan minimal hingga jenjang SMA,” ungkap Mahyeldi.
Selain itu, Mahyeldi juga menggarisbawahi penguatan kelembagaan adat di nagari, seperti KAN dan Bundo Kanduang.
Mahyeldi menyatakan akan mengalokasikan anggaran khusus untuk memastikan lembaga adat dapat berfungsi optimal.
“Ke depan, kami akan memperkuat kelembagaan nagari. Ada alokasi anggaran khusus yang akan disediakan untuk memastikan kelembagaan seperti KAN dan Bundo Kanduang dapat memainkan perannya dengan maksimal,” ujarnya.
Mahyeldi menjanjikan asuransi kesehatan bagi garin masjid, guru ngaji, katib, labai, tuangku, dan imam masjid nagari.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para tokoh agama dan adat yang berperan penting dalam pembangunan sosial.
Silaturahmi ini menjadi momen penting yang memperlihatkan sinergi antara pemimpin dan niniak mamak dalam menjaga adat dan budaya Sumatera Barat sembari mempersiapkan pembangunan yang lebih inklusif di masa depan. (rdr)