- Batuk kering dan tenggorokan gatal (89 persen).
- letih (65 persen).
- hidung tersumbat (59 persen).
- demam (38 persen).
- mual (22 persen).
- napas pendek atau kesulitan bernapas (16 persen).
- diare (11 persen).
Masih belum jelas apakah Omicron benar-benar menyebabkan gejala “lebih ringan” daripada jenis lainnya. Namun ada beberapa cara untuk mencegah penularannya.
Cara mencegah varian Omicron
Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan menjelaskan beberapa cara untuk mencegah agar tak terpapar varian Omicron.
“Langkah kita bagaimana menghadapi Omicron ini, dari WHO mengatakan pencegahan yang terbaik adalah pakai masker, menjaga jarak, dan kalau di ruang tertutup perhatikan ventilasi ruangan, hindari kerumunan, dan lakukan pelacakan kontak yang lebih ketat,” kata dr Erlina beberapa waktu lalu.
Selain itu langkah efektif yang dapat dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19 varian Omicron adalah dengan:
- menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain.
- memakai masker yang pas.
- membuka jendela untuk meningkatkan ventilasi.
- hindari ruang yang berventilasi buruk atau ramai.
- menjaga tangan tetap bersih.
- mendapatkan vaksin segera. (detik.com)