JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Sebagian wilayah Filipina dilaporkan porak-poranda usai diterjang topan Rai pada Sabtu (18/12/2021) waktu setempat. Setidaknya 146 orang dilaporkan tewas dalam peristiwa itu.
Menyadur laman VOA, Senin (20/12/2021), Provinsi Bohol menjadi salah satu wilayah paling parah akibat terjangan Topan Rai yang melanda Filipina. Gubernur di provinsi itu menyatakan mungkin ada kerusakan yang lebih besar yang belum dilaporkan.
Gubernur Arthur Yap dari Provinsi Bohol, Filipina tengah, mengatakan 72 orang tewas di sana, 10 lainnya hilang dan 13 terluka.
Yap menyatakan korban jiwa masih mungkin meningkat karena hanya 33 dari 48 walikota yang bisa melapor kepadanya karena komunikasi terputus. Para pejabat berusaha memastikan jumlah kematian yang cukup besar akibat tanah longsor dan banjir besar di tempat lain.
Dalam pernyataan yang diunggah di Facebook, Yap meminta semua walikota di provinsinya yang berpenduduk lebih dari 1,2 juta orang agar menggunakan kewenangan darurat mereka untuk menyediakan paket makanan dan air minum bagi sejumlah besar orang. Keduanya paling dibutuhkan di beberapa kota yang terimbas parah.
Sedikitnya 64 kematian lainnya akibat topan dilaporkan badan tanggap bencana, polisi nasional, dan pejabat setempat. Sebagian besar tertimpa pohon tumbang dan tembok runtuh, tenggelam dalam banjir bandang atau tertimbun tanah longsor. Pejabat di Kepulauan Dinagat, salah satu provinsi di tenggara yang pertama kali dilanda topan, secara terpisah melaporkan 10 kematian hanya dari beberapa kota, sehingga keseluruhan kematian sejauh ini menjadi 146.
Sementara itu, melansir AFP, dari foto-foto yang dirilis, kerusakan akibat Topan Rai tampak sangat mengerikan. Dalam sebuah foto tampak tiang listrik bertumbangan melintang di tengah jalan. Kabel-kabel listrik bergelantungan tak beraturan di tengah kerusakan bangunan yang ada.
Begitu juga di sisi lain, rumah-rumah tampak hancur, sebagian rata dengan tanah tersapu kencangnya Topan Rai. (VOA Indonesia)