Perdana, Dinas Peternakan Sumbar Datangkan 300 Ekor Sapi dari Makasar via Tol Laut

Subsidi sapi indukan Disnak Sumbar saat sampai di Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Senin (20/12/2021) malam.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemprov Sumbar melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak PKH) melakukan program subsidi sapi indukan bunting kepada para peternak di Sumatera Barat. Subsidi ini sendiri dilakukan guna mempercepat peningkatan populasi sapi di dalam negeri.

Senin (20/12/2021) malam, sudah datang 300 ekor sapi untuk program subsidi bagi peternak di Sumbar. Sapi-sapi ini dikirim dari Makasar menggunakan KM Camara Nusantara 1 yang merupakan kapal plat khusus untuk mengangkut bahan pangan dan ternak.

“Bangganya, ini adalah yang pertama kali dilakukan setelah vakum beberapa lama. Terakhir, pengiriman ini dilakukan pada tahun 2005 lalu. Ini sebagai awal dan pembuka bagi kita. Tahun depan rencana ada lagi 1.500 sapi indukan dikirim ke Sumbar,” jelas Kepala Dinas (Kadis) Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, drh. Erinaldi, Senin (20/12/2021) malam di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang.

Nantinya, sapi-sapi tersebut akan diserahkan kepada 50 Kelompok Tani (Keltan) yang ada di Sumatera Barat dan telah didata sebelumnya oleh Dinas Peternakan Sumbar. “Sapi-sapi ini adalah paket, jika dalam perjalanan dia melahirkan anak, Keltan itu berhak juga atas anak sapi yang sudah lahir,” papar Erinaldi.

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Padang, drh. Iswan Haryanto mengatakan, ada beberapa tahapan yang harus dipastikan pada pengiriman pertama setelah vakum sejak tahun 2005 ini. Yakni, pertama, sebelum bersandar, pihaka karantina akan melakukan pemeriksaan menyeluruh saat semua sapi masih berada di atas kapal.

Kemudian, pihak karantina baru mengizinkan kapal untuk membongkar muatan jika kondisi tersebut sudah dipastikan baik. Setelah itu, sapi-sapi tersebut masuk ke dalam instalasi (pemeriksaan karantina darat) guna memastikan kondisi sapi yang ada di kloter ini sehat, baru setelah itu boleh dilalulintaskan di Sumbar.

“Setelah dipastikan sehat baru boleh turun, lalu masuk kandang instalasi diistirahatkan. Saat di instalasi, kita akan mengambil sampel dan memeriksanya di laboratorium sambil pengasingan dan pengamatan. Setelah oke dan sehat baru dilepaskan,” tutup Iswan.

Secara Nasional, penambahan populasi sapi akan bertambah, sekaligus akan bertambah sumber input produksi sebagai investasi dan menjadi pondasi menuju swasembada daging sapi yang dicanangkan tercapai di tahun 2022 dengan adanya program subsidi sapi indukan ini.

Dalam upaya peningkatan populasi, selain penambahan indukan, juga dilakukan beberapa upaya oleh Kementan yaitu, percepatan peningkatan populasi sapi melalui Sapi Kerbau Indukan Komoditi Andalan Negeri (Sikomandan), lalu penguatan 7 Unit Pelaksana Teknis (UPT) perbibitan dengan menghasilkan bibit sapi/kerbau yang berkualitas, serta menekan jumlah pemotongan betina produktif. (rdr)

Exit mobile version