Andre Rosiade: Isu di Pertamina Harus Diselesaikan dengan Baik agar tak Ganggu Kinerja

Anggota Komisi VI DPR-RI Andre Rosiade. (IST)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menyerukan aksi mogok kerja menuntut pencopotan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Pemberitahuan rencana mogok kerja ini disampaikan serikat pekerja melalui Surat dengan Nomor 113/FSPPB/XII/2021-TH bertanggal 17 Desember 2021. Aksi mogok kerja ini direncanakan akan berlangsung dari Rabu, 29 Desember 2021 mulai pukul 07.00 WIB hingga Jumat, 7 Januari 2022 pukul 16.00 WIB.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR-RI yang membidangi urusan BUMN, Andre Rosiade, menilai tuntutan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) masih bisa dikomunikasikan dengan baik pada saat pembahasan perjanjian kerja bersama antara serikat pekerja dengan manajemen serta direksi Pertamina pada Maret 2022.

“Permintaan Serikat Pekerja masih bisa diakomodasi pada negosiasi PKB (Perjanjian Kerja Bersama) antara Manajemen dengan Serikat Pekerja sampai Maret 2022, tuntutan Serikat Pekerja untuk mendesak Dirut mundur itu berlebihan. Jangan sampai nanti Federasi dituduh memiliki motif politik, tidak semata-mata terkait hubungan industrial,” kata Andre di Jakarta, Rabu (22/12/2021).

Andre yang merupakan politisi Partai Gerindra itu berharap, agar isu-isu yang terjadi di dalam internal Pertamina bisa diselesaikan dengan baik, sehingga tidak mengganggu kinerja perusahaan minyak milik negara tersebut yang dirasa sangat vital. “Pertamina adalah objek vital, jangan sampai isu yang berkembang mengganggu kinerja,” tuturnya.

Tidak Ada Pemotongan Gaji

Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat itu menegaskan bahwa saat ini tidak ada pemotongan gaji yang dilakukan oleh direksi Pertamina, hal tersebut ia pastikan setelah dirinya menghubungi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati untuk merespons masalah ini. “Saya sudah menghubungi direksi Pertamina untuk mencari solusi yang saling menguntungkan,” ungkap Andre.

Andre berharap, agar masalah ini dapat segera diselesaikan. Sebab semua permasalahan yang terjadi saat ini masih bisa dikomunikasikan untuk mendapatkan kesepakatan yang saling menguntungkan.

“Apalagi dalam situasi pandemi COVID-19, banyak perusahaan yang telah merumahkan pegawainya atau memotong gajinya, namun ini tidak dilakukan di Pertamina, kita mengetahui bahwa tingkat kesejahteraan pegawai Pertamina saat ini dirasa sudah sangat baik. Bahkan dalam setahun pegawai Pertamina minimal mendapatkan 20 kali take home pay atau 39 kali gaji pokok,” jelasnya.

Andre menambahkan bahwa selama ini kepemimpinan Nicke Widyawati sebagai Dirut Pertamina cukup bagus. “Semester I tahun 2021, Pertamina mampu meningkatkan kontribusi melalui setoran pada penerimaan negara dengan total mencapai Rp110,6 triliun. Ini bukti kepemimpinan dirut sangat baik dalam menjalankan perusahaan,” ungkap Andre. (detik.com)

Exit mobile version