Istana Pastikan Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Sukoharjo Ditangani sesuai SOP

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi (kedua kanan) berbincang dengan siswa saat meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di SDN Kedung Badak 1, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc/pri.

Follow WhatsApp Channel, Telegram, Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, memastikan bahwa insiden keracunan yang melibatkan 40 anak di Sukoharjo, Jawa Tengah, akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) ditangani cepat dan sesuai dengan standar prosedur operasional (SOP) yang berlaku.

Hasan menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Kamis (16/1/2025), ketika 40 anak mulai merasakan mual dan muntah setelah menyantap hidangan yang disediakan dalam program MBG. Begitu menerima laporan, petugas kesehatan segera membawa mereka ke puskesmas terdekat dan memberikan penanganan medis yang diperlukan. Beruntung, kondisi mereka kini sudah membaik.

“SOP yang diterapkan dalam MBG adalah jika ada kejadian yang tidak diinginkan, sekolah segera melapor kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan puskesmas. Makanan yang diduga bermasalah langsung ditarik, dan diganti dengan menu alternatif,” kata Hasan Nasbi.

SPPG adalah satuan yang bertanggung jawab mengelola dapur umum yang menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di sekitar wilayah tersebut. SPPG dikelola oleh kepala SPPG yang dibantu oleh seorang ahli gizi dan seorang akuntan.

Hasan juga menjelaskan bahwa SOP dalam program MBG mencakup kewajiban SPPG untuk menyimpan sampel makanan selama 2 x 24 jam. Dengan langkah ini, jika terjadi kejadian yang tidak diinginkan, penyebabnya bisa dilacak dengan akurat.

“Saat ini, sampel makanan yang disiapkan di SPPG sedang diperiksa oleh dinas kesehatan untuk memastikan penyebab insiden,” tambahnya.

Insiden ini menjadi evaluasi penting bagi Badan Gizi Nasional (BGN), yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program MBG. “Kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi BGN untuk memperketat penerapan SOP dalam setiap tahapan persiapan MBG, guna menjamin kualitas dan kehigienisan makanan yang diberikan,” ujar Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa insiden di Sukoharjo terjadi akibat kesalahan teknis dalam pengolahan ayam yang menjadi bagian dari menu makan bergizi gratis di SDN Dukuh 03 Sukoharjo.

Dadan menambahkan bahwa begitu gejala keracunan muncul pada anak-anak, petugas kesehatan segera bertindak cepat untuk memberikan perawatan. Menu yang didistribusikan pun langsung ditarik dan diganti dengan menu yang lebih aman. (rdr/ant)

Exit mobile version