NTT, RADARSUMBAR.COM – Presiden Prabowo Subianto melalui program Quick Win bidang kesehatan memulai langkah nyata dengan meningkatkan kapasitas RSUD di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Salah satu proyek utama adalah pengembangan RSUD Reda Bolo di Sumba Barat Daya, NTT, yang ditargetkan menjadi rumah sakit tipe C pada 2025.
Hari ini (17/1), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memimpin peletakan batu pertama pembangunan RS ini, didampingi Kepala Staf Presiden A.M. Putranto.
RSUD Reda Bolo akan memiliki fasilitas modern, termasuk ruang operasi, ICU, NICU, dan peralatan diagnostik canggih, untuk menangani kasus medis kompleks tanpa rujukan keluar daerah.
“Kini pasien di Sumba Barat Daya tak perlu lagi ke Kupang atau Jakarta untuk mendapatkan layanan kesehatan berkualitas,” ujar Menkes.
Program ini mencakup peningkatan kapasitas 66 RSUD di wilayah terpencil (3T) dengan 32 RSUD ditargetkan selesai pada 2025.
Selain infrastruktur, pemerintah juga menyediakan beasiswa untuk mencetak dokter spesialis lokal guna mengatasi kekurangan tenaga medis.
Tenaga Ahli Utama PCO, Chacha Annissa, menyampaikan, “Ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah menghadirkan layanan kesehatan merata sesuai konstitusi.”
Proyek pembangunan RSUD Reda Bolo melibatkan penyediaan gedung tiga lantai dengan kapasitas 100 tempat tidur, ruang operasi modern, dan fasilitas ICU hingga perawatan intensif lainnya.
Dengan peningkatan ini, rumah sakit diharapkan mampu menangani pasien penyakit berat seperti kanker, jantung, dan stroke tanpa perlu rujukan ke luar daerah.