“Setelah panjang lebar berdiskusi, mereka akhirnya mengerti bahwa tidak selamanya penempatan orang itu persis seperti yang diharapkan. Kami memang perlu berharap, tetapi juga ada penugasan lain, dan kita perlu menetapkan mereka pada tempat-tempat yang mungkin berbeda, tetapi saya kira itu juga terbaik untuk mereka,” kata Satryo.
Lebih lanjut, Satryo menekankan bahwa pihak kementerian selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh staf dan bekerja sama dengan mereka untuk mencapai tujuan bersama. “Harapan kami ke depan, kementerian ini memiliki prestasi yang cukup baik, di mana staf-nya pun dapat merasakan kesejahteraan yang memadai,” tambahnya.
Sebelumnya, ratusan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemdiktisaintek menggelar aksi damai di depan kantor kementerian pada Senin pagi. Aksi tersebut dilatarbelakangi oleh pemberhentian mendadak Neni Herlina, yang menurut Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno, tidak berdasarkan alasan yang jelas dan dianggap sebagai perlakuan tidak adil terhadap pegawai.
“Mungkin ada kesalahpahaman dalam pelaksanaan tugas yang menjadi fitnah atau suuzon bahwa Ibu Neni menerima sesuatu, padahal dia tidak melakukannya,” kata Suwitno dalam aksi tersebut. (rdr/ant)
Komentar