Rencana untuk mengenakan tarif ini menimbulkan keprihatinan besar di kalangan ekonom dan pelaku industri AS. Analis khawatir bahwa kebijakan tarif tersebut bisa menyebabkan kemerosotan ekonomi dan memperburuk hubungan perdagangan global, yang pada gilirannya bisa berujung pada perang dagang dengan negara-negara terkait.
Sejak menjabat pada periode pertama, Trump telah berupaya memperkuat posisi negosiasi perdagangan AS dengan negara-negara seperti China, Kanada, dan Meksiko. Namun, keinginan Trump untuk menegosiasikan ulang kesepakatan dagang, yang telah disetujui di masa pemerintahannya sebelumnya, berisiko memperburuk hubungan internasional AS.
Menanggapi langkah tersebut, China melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Mao Ning, menyatakan bahwa Beijing akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi kepentingan nasionalnya. Mao mengingatkan bahwa perang dagang dan perang tarif tidak menguntungkan siapa pun.
“Tak ada yang menang dalam perang dagang atau perang tarif, dan China akan dengan tegas melindungi kepentingan nasionalnya,” kata Mao Ning, seperti yang dilaporkan oleh Global Times. (rdr/ant/anadolu-oana)
Komentar