PADANG, RADARSUMBAR.COM – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat meyakini bahwa program makan bergizi gratis (MBG) dapat menjadi salah satu langkah strategis dalam mengendalikan inflasi di provinsi tersebut. Program ini diharapkan dapat memacu peningkatan produksi pangan, terutama beras, yang merupakan salah satu komoditas penting dalam pengendalian inflasi di Ranah Minang.
Kepala BI Perwakilan Provinsi Sumbar, Mohamad Abdul Majid Ikram, menjelaskan bahwa dengan adanya program MBG, kebutuhan pangan akan meningkat, khususnya beras. Hal ini diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah untuk mempercepat produksi gabah di daerah tersebut.
“Program MBG ini akan meningkatkan kebutuhan pangan, khususnya beras. Dengan begitu, produksi beras akan semakin ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan ini, yang pada gilirannya akan mengurangi tekanan inflasi,” ujar Majid.
Selain beras, beberapa komoditas lain seperti cabai merah keriting, jengkol, dan daging juga sering menjadi penyumbang utama inflasi di Sumbar. Jika program MBG berjalan lancar dan kebutuhan beras meningkat, maka pemerintah daerah diharapkan dapat menjaga pasokan pangan ini agar tidak tergantung pada impor dari provinsi lain, yang dapat memicu lonjakan harga.
Namun, Majid juga mengingatkan bahwa keberhasilan program MBG sangat bergantung pada kemampuan pemerintah daerah dalam menyiapkan kebutuhan lauk-pauk serta bahan pangan lainnya seperti buah-buahan dan sayuran. Program ini, menurutnya, tidak hanya berpotensi mendukung ketahanan pangan, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian petani dan nelayan di 19 kabupaten dan kota di Sumbar.
“Jika semua bahan pangan, terutama yang selama ini berpengaruh terhadap inflasi, tersedia dan terkelola dengan baik, program MBG bisa berjalan lancar tanpa berdampak negatif pada inflasi,” tambah Majid.
Namun, Gubernur Sumbar Mahyeldi menjelaskan bahwa hingga saat ini, Sumbar belum bisa melaksanakan program MBG secara menyeluruh. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan perlengkapan dapur yang masih kurang. Meski begitu, pihaknya optimistis bahwa begitu peralatan dapur yang dibutuhkan tersedia, program MBG akan segera dilaksanakan di seluruh wilayah Sumbar, termasuk 19 kabupaten dan kota.
Sebagai langkah awal, Korem 032/Wirabraja akan menjadikan Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti di Kota Padang sebagai pusat dapur umum untuk mendukung pelaksanaan program MBG tersebut.
Dengan adanya perhatian penuh dari berbagai pihak, program MBG diharapkan tidak hanya bisa menekan inflasi, tetapi juga meningkatkan perekonomian lokal melalui pemberdayaan sektor pertanian dan perikanan. (rdr/ant)