“Kami targetkan dalam waktu tiga tahun, semuanya harus tercapai. Kami siap membantu semua yang dibutuhkan, termasuk biaya optimalisasi lahan,” tambah Amran.
Selain itu, Amran berharap program swasembada pangan ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk menurunkan tingkat kemiskinan di NTT, yang saat ini masih mencapai 20 persen. “Sektor pertanian adalah kunci pengurangan kemiskinan di NTT. Jika berhasil, rakyat akan lebih sejahtera,” ujarnya.
Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto menyambut positif perhatian pemerintah pusat terhadap sektor pertanian di wilayahnya. Ia menjelaskan bahwa dari 300 ribu hektare lahan sawah yang tersedia, sebanyak 177 ribu hektare telah digarap dengan indeks pertanaman (IP) 1 hingga 1,5. Masih ada sekitar 123 ribu hektare lahan basah yang siap untuk dioptimalkan.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan pemerintah, mulai dari alsintan, pompa, benih, pupuk, hingga pembangunan bendungan dan embung. Dengan dukungan ini, kami yakin NTT bisa berkontribusi pada swasembada pangan nasional,” ujar Andriko.
Menurutnya, dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, NTT dapat menjadi lumbung pangan di Timur Indonesia, sekaligus memperkuat cita-cita kedaulatan pangan nasional. (rdr/ant)
Komentar