PADANG, RADARSUMBAR.COM – Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) sekaligus Wakil Kepala BKKBN, Isyana Bagoes Oka, melakukan kunjungan kerja untuk memonitor langsung perkembangan kasus stunting di Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (25/1).
Isyana, yang didampingi oleh Kepala BKKBN Sumbar, Mardalena Wati Yulia, mengunjungi beberapa titik keluarga berisiko stunting dan fasilitas pelayanan KB di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi.
“Kami juga memantau pelaksanaan program Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting) dan menyerahkan alat bantuan kesehatan yang sesuai dengan Asta Cita keempat dalam pembangunan sumber daya manusia unggul untuk Generasi Indonesia Emas 2045,” kata Isyana.
Isyana menjelaskan bahwa restrukturisasi yang dilakukan oleh kementerian pusat diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan program, khususnya dalam menurunkan angka stunting secara signifikan. Program ini melibatkan peran serta masyarakat, perusahaan-perusahaan BUMN, serta sektor lainnya untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia Emas.
“Dengan kolaborasi yang kuat, kami berharap percepatan penurunan stunting dapat tercapai lebih cepat,” ujarnya.
Di Bukittinggi, Isyana menemukan beberapa bayi dan balita yang menunjukkan indikasi kekurangan gizi. Berdasarkan data BKKBN, ada beberapa balita yang berat badannya jauh dari standar untuk usia mereka.
“Misalnya, ada balita berusia 16 bulan dengan berat badan hanya 7,7 kilogram. Tim pendamping keluarga akan terus memantau asupan gizinya karena membutuhkan perhatian lebih,” ungkapnya.
Selain itu, ditemukan juga balita berusia 18 bulan dengan berat badan 8 kilogram yang tinggal dekat dengan rumah potong hewan (RPH) di Bukittinggi. Temuan ini menambah urgensi untuk penanganan stunting secara lebih intensif.
Kepala BKKBN Sumbar, Mardalena Wati Yulia, menjelaskan bahwa Kemendukbangga telah menyusun lima program percepatan atau Quick Win untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk Indonesia, salah satunya adalah program Genting. Selain itu, terdapat juga program pembangunan SuperApps Layanan Keluarga, yaitu aplikasi untuk layanan informasi dan konsultasi keluarga secara online.
“Program lainnya termasuk pengembangan sistem layanan dan pendampingan warga untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk, serta program peningkatan kualitas SDM unggul dan berkualitas,” kata Mardalena.
Melalui program-program ini, Kemendukbangga berharap dapat memperbaiki kualitas hidup keluarga Indonesia, dengan tujuan untuk mencapai pembangunan keluarga yang lebih sejahtera dan berkualitas. (rdr/ant)