Pemerintah Inggris Umumkan Bantuan Kemanusiaan 17 Juta Poundsterling untuk Gaza

Ilustrasi bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Jalur Gaza. /ANTARA/Anadolu/py

Follow WhatsApp Channel, Telegram, Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Inggris mengumumkan paket bantuan kemanusiaan senilai 17 juta poundsterling (sekitar 21 juta dolar AS atau Rp339,5 miliar) pada Selasa (28/1) untuk mendukung upaya bantuan di Gaza. Pengumuman ini dilakukan seiring dengan adanya gencatan senjata terbaru yang memungkinkan operasi bantuan diperluas.

Dana tersebut akan digunakan untuk memastikan ribuan warga sipil Palestina mendapatkan layanan kesehatan darurat, makanan, tempat tinggal, dan mendukung proyek infrastruktur penting di wilayah Palestina yang diduduki.

Sebagai bagian dari paket bantuan tersebut, sebesar 2 juta poundsterling (sekitar Rp40,4 miliar) akan dialokasikan kepada Bank Dunia untuk membantu pemulihan dan pembangunan kembali infrastruktur penting, seperti sektor air dan energi di wilayah pendudukan Palestina, termasuk Gaza.

Menteri Pembangunan Inggris, Anneliese Dodds, mengatakan bahwa Inggris memanfaatkan momentum gencatan senjata ini untuk meningkatkan pengiriman bantuan, sekaligus mendorong pembebasan semua sandera, serta bekerja menuju terciptanya negara Palestina yang layak.

“Skala penderitaan di Gaza tidak dapat dilebih-lebihkan, dan PBB serta lembaga-lembaganya, termasuk UNRWA, harus diizinkan oleh Israel untuk melaksanakan pekerjaan penting mereka,” kata Dodds.

“Pengumuman ini merupakan bagian dari investasi Inggris dalam perjanjian gencatan senjata, dengan meningkatkan operasi bantuan dan membantu masyarakat yang paling membutuhkan untuk mengakses layanan kesehatan, air, makanan, dan tempat tinggal,” tambah Dodds.

Inggris juga telah memberikan pendanaan sebesar 41 juta poundsterling (sekitar 51 juta dolar AS atau Rp828,2 miliar) kepada UNRWA pada tahun anggaran ini, untuk mendukung operasinya dalam menyediakan layanan kesehatan, pendidikan, dan sosial bagi para pengungsi Palestina.

David Wightwick, CEO UK-Med, menggambarkan krisis di Gaza sebagai salah satu bencana kemanusiaan terburuk yang pernah ia saksikan selama lebih dari dua dekade bekerja di bidang kemanusiaan.

“Itulah mengapa pendanaan dari Pemerintah Inggris sangat penting dalam mendukung UK-Med untuk memberikan perawatan penyelamatan jiwa kepada lebih dari 300.000 pasien di Gaza selama 2024,” kata Wightwick.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim kami yang terdiri dari 400 orang di lapangan atas dedikasi, profesionalisme, dan kerja tanpa lelah mereka dalam menangani dampak kesehatan dari konflik yang menghancurkan ini,” tambahnya. (rdr/ant/anadolu)

Exit mobile version