Sementara itu, Dilla, salah seorang orang tua peserta khitan mengatakan, seharusnya anaknya melakukan khitan tahun lalu saat anaknya berusia sepuluh tahun. Namun, karena dampak pandemi ditambah kondisi suaminya yang dirumahkan dari pekerjaannya, menyebabkan dirinya menunda khitan anaknya karena biaya yang diperlukan mencapai Rp300 ribu.
“Kami sangat senang dengan kegiatan ini, karena dampak dari pandemi menyebabkan perekonomian kami terganggu. Bahkan untuk khitan anak pun kami sangat terkendala biaya,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Syafrianto, relawan khitan mengatakan, hingga saat ini sudah 88 orang anak di dua wilayah berbeda di Kota Padang yang telah dikhitan dengan merupakan murni kegiatan sosial, dilengkapi obat dan keperluan lainnya berasal dari para relawan. (rdr-007)