“Beliau idola saya, bahkan orangtua saya meminta saya menjadi sosok ulama seperti Buya Hamka, itu sebabnya saat berkunjung ke kabupaten Agam, saya harus datang kesini, ke kampung kelahiran ulama kebanggaan saya ini,“ ungkapnya seperti direlis amcnews.co.id.
Secara khusus dalam kunjungan ke museum Buya Hamka itu, Zulhas menitip amanat agar generasi muda bersama pemerintah untuk terus menjaga dan mengamalkan ajaran Buya Hamka, karena banyak ajaran dan tausyiah yang disampaikan Buya Hamka dalam buku-bukunya, banyak makna dan bermanfaat untuk panduan hidup bermasyarakat sesuai syariat agama dan adat.
Di Nagari Sungai Batang, Zulhas, juga berdialog dengan tokoh masyarakat, jajaran pemerintah nagari dan pemuda setempat terkait dengan upaya terus menjaga dan memelihara peninggalan dan menjabarkan ajaran Buya Hamka.
“ Saya ikut mempromosikan Museum Buya Hamka sebagai tempat untuk belajar sejarah dan agama, didukung suasana Nagari Sungai Batang yang sejuk dan indah dengan hamparan danau Maninjau yang luar biasa,” ungkapnya. (rdr)