Mampir ke Museum di Sungai Batang, Zulhas Ngaku Idolakan Buya Hamka

Wakil Ketua MPR RI Dr.H.Zulkifli Hasan, usai mengikuti silaturrahmi dengan ratusan kader dan pengurus ormas di GOR Rang Agam, Padang Baru, Lubukbasung langsung bertolak mengunjungi museum Buya Hamka di Nagari Sungai Batang, kecamatan Tanjung Raya, Kamis,(30/12).

AGAM, RADARSUMBAR.COM-Dalam lawatannya ke Kabupaten Agam, Wakil Ketua MPR RIZulkifli Hasan (Zulhas), usai mengikuti silaturrahmi dengan ratusan kader dan pengurus ormas di GOR Rang Agam, Padang Baru, Lubukbasung langsung bertolak mengunjungi museum Buya Hamka di Nagari Sungai Batang, kecamatan Tanjung Raya, Kamis (30/12).

Ketua Umum DPP PAN itu mengaku sangat mengidolakan sosok Buya Hamka, sebagai guru dan ulama besar milik semua kalangan di dunia itu, di museum Buya Hamka didampingi Bupati Agam Dr.Andri Warman, kepala Disparpora Agam Syatria, para unsur pimpinan daerah dan jajaran pemerintah nagari Sungai Batang, mengaku sangat bangga bisa berkunjung langsung ke kampung kelahiran ulama besar yang diidolakannya tersebut.

Di museum Buya Hamka, Zulhas kepada wartawan mengaku sangat membanggakan sosok Buya Hamka, bahkan saat masih sekolah, dia mengaku masih sering mendengar ceramah dan tausyiah Buya Hamka melalui radio dan televisi.

Bahkan, wakil ketua MPR RI itu, mengaku seluruh buku-buku karya Buya Hamka sudah dibacanya, malah banyak hal yang dipelajarinya dari ajaran dalam buku-buku karya ketua MUI pertama di Indonesia itu.

“Beliau idola saya, bahkan orangtua saya meminta saya menjadi sosok ulama seperti Buya Hamka, itu sebabnya saat berkunjung ke kabupaten Agam, saya harus datang kesini, ke kampung kelahiran ulama kebanggaan saya ini,“ ungkapnya seperti direlis amcnews.co.id.

Secara khusus dalam kunjungan ke museum Buya Hamka itu, Zulhas menitip amanat agar generasi muda bersama pemerintah untuk terus menjaga dan mengamalkan ajaran Buya Hamka, karena banyak ajaran dan tausyiah yang disampaikan Buya Hamka dalam buku-bukunya, banyak makna dan bermanfaat untuk panduan hidup bermasyarakat sesuai syariat agama dan adat.

Di Nagari Sungai Batang, Zulhas, juga berdialog dengan tokoh masyarakat, jajaran pemerintah nagari dan pemuda setempat terkait dengan upaya terus menjaga dan memelihara peninggalan dan menjabarkan ajaran Buya Hamka.

“ Saya ikut mempromosikan Museum Buya Hamka sebagai tempat untuk belajar sejarah dan agama, didukung suasana Nagari Sungai Batang yang sejuk dan indah dengan hamparan danau Maninjau yang luar biasa,” ungkapnya. (rdr)

Exit mobile version