JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Belakangan ini publik dibuat heboh adanya peristiwa cekcok antara Habib Bahar dan Brigjen TNI. Video viral di media sosial itu mendapatkan tanggapan dari Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif.
Dia menyayangkan, apa yang dilakukan TNI saat mendatangi kediaman Habib Bahar di kawasan Bogor, Jawa Barat tersebut. “Menyayangkan dan prihatin,” katanya, mengutip dari Terkini -jaringan Suara.com, Senin (3/1/2022).
Menurutnya oknum TNI yang mendatangi Habib Bahar dianggap tidak sesuai dengan tugas dan wewenang sebagai Jenderal TNI. “Oknum TNI sudah tidak sesuai tugas dan wewenang, jadi ikut malu kita,” pungkas Slamet.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212, Ustaz Novel Bamukmin juga mengeluarkan pernyataan serupa dengan Slamet Maarif. Ia menilai bahwa petinggi TNI yang menggeruduk Ponpes Tajul Alawiyyin pimpinan Habib Bahar merupakan suatu tindakan yang sangat keliru dan melanggar delapan wajib TNI terhadap rakyat.
Novel berpendapat, seharusnya Brigjen Ahmad Fauzi harus dicopot dari jabatannya. “Bukan didukung atau dibela oleh para petingginya juga rezim ini atau juga malah dinaikan pangkatnya secara cepat nantinya seperti Jenderal Dudung yang membuat kegaduhan,” ujar Novel.
Menurut Novel, ulah yang dilakukan Jenderal Dudung membuat Brigjen Achmad Fauzi diduga iri dengan cara cepat agar naik pangkat seperti Dudung sebelumnya. (suara.com)