“Saya kira keberanian kita menyetop itu hasilnya kelihatan. Oleh sebab itu, kita akan lanjutkan dengan setop bauksit, setop tembaga, setop timah, dan yang lain-lainnya. Hilirisasi menjadi kunci dari kenaikan ekspor kita,” ujarnya.
Selain itu, peringkat daya saing atau competitive index Indonesia juga mengalami peningkatan sebanyak tiga peringkat. Indonesia menduduki peringkat ke-37 di sektor bisnis dan peringkat ke-53 di bisnis digital.
Indikator konsumsi dan indikator produksi juga menguat. Indeks Keyakinan Konsumen pada bulan November mencapai 118,5 persen, meningkat dari bulan Maret yang berada di angka 113,8 persen. Indeks Belanja Masyarakat atau Spending Index juga meningkat ke angka 120,5 persen. Selanjutnya, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia juga berada di level ekspansif dengan angka 53,9 persen.
“Optimisme melihat angka-angka seperti ini harus kita tunjukkan. Kemudian konsumsi listrik sudah tumbuh juga 14,5 (persen) dan 5,7 (persen). Untuk industri 14,5 (persen), untuk bisnis 5,7 (persen). Angka-angka seperti ini harus kita lihat,” tutup Presiden. (rdr)