Bantuan berupa susu, telur ayam ras, dan roti itu diberikan untuk mencegah stunting atau gagal tumbuh yang harus dilakukan sejak 1.000 hari pertama kehidupan anak. “Kami sayangkan di saat kita sudah memperjuangkan di Nagari tapi bantuan itu dijual, padahal banyak yang Ibu-ibu lain yang membutuhkan,” kata Rita.
Ia berharap masyarakat yang menerima bantuan di jorong itu untuk tidak memperjualbelikan barang itu, dan seandainya memang anak atau ibu tidak suka dengan susu itu bisa melaporkan kepadanya. “Kami harapkan masyarakat tidak lagi menjual, seanda kita ataupun anak kita tidak suka dengan suatu itu silahkan nelapor nanti kita ganti dengan lainnya,” katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Tanah Datar Nofenril, saat sosialisasi pendataan keluarga dan sasaran bangga kencana bersama mitra 2021 di Nagari Panyalaian X Koto Kamis, (18/11/2021) mengatakan angka stunting didaerah itu masih tergolong tinggi, yakni berada diangka 17,4 persen jauh dibawah angka stunting nasional yaitu 27,4 persen.
Tinggi kasus stunting di Tanah Datar disebabkan kurangnya perhatian orang tua terhadap kebutuhan gizi ibu hamil ataupun bayinya. (ant)