Ia pun menyebutkan, selain untuk membekali keterampilan warga binaan, program itu juga memberikan dampak ekonomi karena menambah pemasukan.
Sebut saja pembuatan sandal hotel yang ditampung oleh salah satu hotel swasta di Padang, sistem yang digunakan adalah sistem order. “Pihak hotel nantinya akan memesan, lalu kami tindaklanjuti dengan memproduksi sandal hotel sebanyak yang dibutuhkan oleh hotel tersebut. Dalam sebulan setidaknya bisa produksi 5.000 unit, perbelanjaan,” terangnya.
Sementara untuk pembuatan kue, katanya, masih sebatas untuk konsumsi di Lapas. Belum dijual keluar layaknya sandal hotel.
Ia menjelaskan, untuk pembuatan sandal ada lima tahap utama yang dilalui. Pertama, tahap pemotongan dan membentuk pola sandal, gerinda untuk memperhalus potongan, pengeleman, dilanjut dengan proses pres. “Sekarang kita memenuhi permintaan 6 hotel yang tersebar di Padang dan Bukittinggi. Tiga diantaranya hotel berbintang,” katanya.
Ia menambahkan, dampak dari tingginya permintaan sandal hotel tersebut, membuat pihaknya menambah jumlah WBP yang terlibat. “Jumlah WBP yang terlibat 21 WBP, dipecah dua tim agar kualitas dan permintaan dapat dipenuhi,” kata dia. (rdr-007)