Namun, Tantan mengakui BNN masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan SDM, sarana, dan anggaran.
Menanggapi hal itu, Penasihat Menteri PPN Noor Marzuki menyoroti besarnya nilai transaksi narkoba yang mencapai Rp524 triliun per tahun. Ia membandingkannya dengan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 2025 yang hanya sebesar Rp71 triliun.
“Negara mengalokasikan Rp71 triliun untuk mendukung kesehatan anak-anak dan mencegah stunting, tetapi di sisi lain, uang Rp524 triliun berputar dalam perdagangan narkoba yang justru merusak masa depan mereka,” ujarnya.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy pun menegaskan bahwa persoalan narkoba harus ditangani secara sistematis dan komprehensif. Ia menyatakan dukungannya terhadap BNN, baik dalam hal anggaran, penguatan kelembagaan, hingga peningkatan infrastruktur.
Apresiasi atas dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BNN Komjen Pol. Marthinus Hukom. Ia menegaskan komitmen lembaganya untuk terus mendukung program-program nasional, khususnya dalam memberantas peredaran narkoba demi terwujudnya Indonesia bersih narkoba. (rdr/ant)





















