JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Street Race atau ajang balap liar resmi yang diselenggarakan Ditlantas Polda Metro Jaya di kawasan Ancol Jakarta Utara akan dibuka pada Minggu 16 Januari 2022, hingga kini diketahui sudah berkumpul serta daftarkan dari sebanyak 350 pembalap liar dari berbagai wilayah untuk tampil.
Anggota Ditlantas Polda Metra Jaya AKP Harnas membenarkan adanya 340 pembalap yang sudah daftarkan diri untuk ikuti ajang tersebut. “Joki atau pembalap yang daftar kurang lebih 350 pendaftar klasifikasi kapasitas mesin dan tipe motor yang berbeda beda,” ujar Harnas dikonfimasi.
Harnas mengatakan pendaftaran untuk para pembalap yang ingin ikut skala ajang tersebut sudah dibuka pihaknya pada dua hari lalu, Harnas katakan acara street race ini digelar untuk menjadi lokasi resmi para balap liar untuk latihan bersama dan tiada menggunakan jalan umum demi keselalamatan bersama.
“Pendaftaran sudah dibuka sejak dua hari lalu dan saat ini sudah lebih dari 200 orang yang mendaftar. Acara ini tajuknya latihan bersama, jadi bukan kejuaraan,” ujarnya. Harnas mengatakan acara street race yang akan di selenggarakan hari ini akan berlangsung dari pagi hari hingga sore hari, yang nantinya akan digolongkan dalam beberapa kelas, yang kemudian mengatur waktu untuk latihan sendiri.
“Nanti ada beberapa kelas dan setiap kelas diberi waktu untuk mereka atur sendiri latihannya. Jadi si A latihan sama si B atau si C latihan sama si D. Masing-masing komunitas nanti akan atur,” ujarnya. Harnas mengatakan, nantinya akan disiapkan waktu street race untuk alam baru yang akan tetap dikontrol oleh petugas kepolisian secara menyeluruh.
“Nantinya akan disiapkan waktu saat malam hari, misal dari pukul 09.00 WIB sampai 04.00 WIB subuh. Jalan kami tutup silakan mereka laksanakan latihan. Tentu dengan syarat-syarat dan standar keselamatan yang diatur dengan komunitas,” ujarnya.
Dalam hal ini Harnas mengatakan Ditlantas Polda Metro Jaya hanya sekadar memfasilitasi para pembalap liar untuk bisa menjaga keselamatannya dan penggunaan jalan lain dalam ajang street race, dan tidak lagi gunakan jalur umum untuk melakukan balap liar. “Jadi kami berdayakan komunitas-komunitas motor, komunitas-komunitas balapan supaya mereka bisa kerjasama atur diri mereka sendiri. Kami hanya memfasilitasi,” ujarnya. (viva.co.id)