JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Ahli teknologi pangan dari Universitas Trilogi, Hermawan Seftino, menjelaskan bahwa air dalam galon yang penyok tetap aman untuk dikonsumsi dan kualitasnya tidak akan berubah. Menurutnya, fenomena galon penyok adalah hal yang wajar dan tidak akan memengaruhi kualitas air di dalamnya.
“Itu peristiwa wajar dan nggak akan berpengaruh ke kualitas airnya. Masyarakat nggak perlu khawatir soal ini,” kata Hermawan dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (20/5).
Hermawan menjelaskan bahwa perubahan bentuk galon terjadi karena volume air di dalamnya berkurang, sehingga ruang kosong di dalam galon semakin besar. Proses ini memudahkan galon untuk penyok, apalagi dengan adanya gaya gravitasi yang membuat air mengalir keluar, sehingga tekanan di luar galon lebih besar daripada di dalamnya.
“Perubahan bentuk galon tersebut adalah hal wajar karena bahan Polyethylene terephthalate (PET) memang tidak sekuat bahan polikarbonat (PC),” tambah Hermawan.
Ia mencontohkan bahwa galon PET dengan kemasan air mineral berukuran 1 liter atau lebih kecil akan lebih mudah penyok apabila diberi tekanan dari luar saat volume air tidak penuh lagi. Sebaliknya, galon atau botol PET tidak akan penyok jika volume air masih penuh.