JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Centers for Disease Control and Prevention (CDC) meminta setiap orang untuk menggunakan masker atau respirator dengan tingkat protektif yang paling tinggi untuk mencegah penularan COVID-19. Masker ini harus dipakai secara konsisten.
“Beberapa masker dan respirator menawarkan tingkat perlindungan yang lebih tinggi daripada yang lain, dan beberapa mungkin lebih sulit untuk ditoleransi atau dipakai secara konsisten daripada yang lain,” kata pedoman baru.
CDC menjelaskan bahwa masker N95 merupakan masker dengan perlindungan tertinggi. Diikuti dengan KN95 dan masker bedah. Sedangkan masker kain memiliki tingkat perlindungan paling rendah.
“Produk kain tenunan longgar memberikan perlindungan paling sedikit, produk tenunan halus berlapis menawarkan lebih banyak perlindungan, masker bedah sekali pakai yang pas dan KN95 menawarkan lebih banyak perlindungan, dan respirator yang disetujui oleh Institut Nasional untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja (termasuk N95) menawarkan tingkat perlindungan tertinggi,” kata CDC dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip CNN, Sabtu (15/1/2022).
Jika menggunakan masker kain, CDC menyarankan agar mengenakan dua lapis masker. Satu masker kain sekali pakai di atas, lalu di dalamnya masker dengan filter.
Lipat dan selipkan bahan tambahan pada masker sekali pakai di bawah tepinya. Gunakan masker yang menempel di belakang kepala dan leher dengan karet gelang atau dasi (bukan loop telinga). “Pembaruan pada halaman web kami ini mencerminkan informasi termasuk apa yang telah kami pelajari dalam dua tahun terakhir. Kami akan terus membagikan informasi ini,” kata CDC.
CDC mengatakan jika sulit untuk mendapatkan master atau respirator dengan kriteria tersebut, setidaknya tetap menggunakan masker yang ada. Menurut lembaga tersebut, hal itu lebih baik ketimbang tidak menggunakan masker saat keluar rumah. “Masker adalah alat kesehatan masyarakat yang penting untuk mencegah penyebaran COVID-19, dan penting untuk diingat bahwa masker apa pun lebih baik daripada tidak menggunakan masker,” kata CDC. (cnnindonesia.com)