Ancaman tersebut awalnya diterima oleh AirNav Indonesia di Jakarta dan kemudian diteruskan ke Air Traffic Control (ATC) Kuala Lumpur, Malaysia. ATC Kuala Lumpur kemudian memberi tahu pilot pesawat yang langsung meminta izin untuk mendarat darurat di Bandara Kualanamu guna pemeriksaan keamanan menyeluruh.
Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5276, yang mengangkut 442 jemaah haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi, semula terbang dari Jeddah menuju Bandara Soekarno-Hatta. Ancaman bom pertama diketahui dikirim melalui surat elektronik pada Selasa (17/6) pukul 07.30 WIB oleh pihak tak dikenal, menyebut akan meledakkan pesawat dengan registrasi HZ-AK32.
Sebagai langkah pencegahan, pilot memutuskan mengalihkan penerbangan dan mendarat darurat di Bandara Kualanamu pada pukul 10.44 WIB. Proses penyisiran pesawat dilakukan oleh aparat keamanan setempat. (rdr/ant)





















