JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Di tengah lonjakan kasus Omicron di berbagai negara, Spanyol malah mengklasifikasikan pandemi COVID-19 seperti flu musiman pada umumnya atau sudah di fase endemik.
Kebijakan ini sontak membuat Spanyol diberi peringatan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO menilai kebijakan tersebut terlalu dini. “Spanyol ingin menjadi yang pertama, dan merasa ini memang sudah waktunya,” kata Menteri Kesehatan Spanyol, Carolina Darias, dikutip dari laman France 24.
Menkes Spanyol juga meminta Pusat Pencegahan Penyakit Eropa (ECDC) untuk mempelajari strategi baru ini demi menangani COVID. Kebijakan ini didasari pada Spanyol yang berada dalam posisi yang kuat untuk mempelopori kebijakan perlakuan COVID seperti flu.
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa pandemi tidak akan segera berakhir, serta memperingatkan bahwa varian baru COVID-19 kemungkinan akan muncul. Selain itu, ahli epidemiologi dan juru bicara asosiasi kesehatan masyarakat setempat, Fernando Garcia, memperingatkan bahwa adanya kebijakan memperlakukan COVID-19 sebagai penyakit endemik (seperti flu) menciptakan sebuah harapan palsu.
Hal tersebut ia tegaskan lantaran merubah pandemi menjadi endemik tidak menutup kemungkinan dan tidak menjamin bahwa virus tersebut akan berkurang.
Jepang juga menjadikan COVID-19 sebagai flu musiman
Tak hanya Spanyol, Jepang juga mengumumkan keputusan memperlakukan COVID-19 seperti sudah di fase endemik atau seperti flu pada umumnya. Perdana Menteri Jepang saat ini, Fumio Kishida, mengatakan bahwa kebijakan ini hanya akan berlaku jika vaksinasi dan obat terbukti dapat mengurangi penularan dan menambah angka kesembuhan akibat COVID-19.
“Karena rawat inap adalah perawatan utama, beban institusi medis dan pusat kesehatan menjadi berat. Kita perlu berhati-hati dengan omicron, tetapi jika obat dan vaksin dapat mencegah penyakit menjadi parah, kita bisa memperlakukan COVID-19 seperti influenza musiman,” ujarnya dilansir dari Aljazeera. (detik.com)