PADANG, RADARSUMBAR.COM – Hampir setahun (12 bulan) sudah kursi Wakil Wali Kota Padang kosong. Beragam tanggapan dan kritikan pun mengalir deras kepada Wali Kota Padang, Hendri Septa berikut partai pengusungnya yakni, Partai Amanat Nasional (PAN).
Ada dua partai yang berhak mengusulkan calon Wakil Wali Kota Padang, yakni PAN dan PKS. Kedua partai inilah yang jadi pengusung Mahyeldi Ansharullah (Wali Kota kini Gubernur Sumbar) dan Hendri Septa (Wakil Wali Kota kini Wali Kota), ketika Pilwako Padang.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPD PAN Kota Padang Hendro Damuci dalam postingan di laman facebook pribadinya mengatakan, saat ini banyak hal yang dihadapi oleh Hendri Septa, terutama persoalan kursi Wakil Wali Kota yang belum terisi.
“Pada Pilkada lalu, PKS dan PAN sepakat untuk mengusung Mahyeldi-Hendri Septa. Kemudian, kita menyamakan persepsi. Ada komitmen politik yang mesti disamakan dengan proses yang tidak mudah dan kita menang,” tutur Hendro mengawali.
Namun, di tengah perjalanan, Buya Mahyeldi yang saat itu menjadi Wali Kota Padang, ikut dalam konstelasi Pilkada untuk Gubernur Sumbar dan menang. Meski saat itu, secara partai, PAN juga mengusung Mulyadi-Ali Mukhni yang juga ketua DPW PAN Sumbar.
“Di tengah jalan, PAN ditinggalkan. Kini, kita disuruh mencari pasangan, tentu butuh komitmen. Tidak mudah untuk membangun komitmen politik dengan cepat,” jelasnya kemudian.
Pesan Hendro kepada kader PKS dan pengamat, ada banyak hal yang perlu diperhatikan untuk menyikapi ini. Dia menyebut, boleh memberikan masukan, tapi dengan cara yang baik. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, pak Hendri Septa dapat pasangan yang sesuai dengan komitmen,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sumatra Barat (Sumbar) Indra Datuk Rajo Lelo sendiri mengatakan, pihaknya sudah merekomendasikan dua nama calon Wakil Wali Kota Padang ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Dua nama tersebut yaitu Wakil Bendahara Umum DPP PAN Ekos Albar dan Wakil Ketua DPRD Padang Amril Amin. Namun, sampai saat ini, DPP PAN belum memberikan keputusan. Alasannya, menurut Indra, karena memang belum ada pembahasan terkait dua nama yang direkomendasikan itu di DPP PAN.
Dia menegaskan DPW PAN Sumbar telah menjalankan tugas, menyerahkan keputusan terkait siapa calon Wakil Wali Kota Padang ke DPP. “Tergantung DPP saja. Kita tidak mendesak (DPP). Kita serahkan ke DPP mau diturunkan siapa atau mau disuruh sendiri. Kita nunggu saja,” jelasnya beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, kursi Wakil Wali Kota Padang sudah kosong sejak Mahyeldi Ansharullah—yang sebelumnya Wali Kota Padang—naik kasta menjadi Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Februari 2021 lalu.
Selama itu pula, Hendri Septa sebagai Wali Kota—mulai dari pelaksana tugas hingga definitif awal April lalu—bekerja sendiri tanpa pendamping. Pembicaraan soal pengisian Wakil Wali Kota Padang ini sempat ramai setelah Hendri Septa dilantik menjadi Wali Kota Padang definitif April 2021 lalu.
Partai pengusung yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merasa lebih berhak atas jabatan itu, langsung membahas calon yang akan diusulkan. Setelah proses pembahasan hingga ke tingkat DPP, PKS kini sudah punya 2 nama calon yakni, Mulyadi Muslim dan Muharlion. (rdr)