Namun, belakangan baru diketahui ada syarat di balik uang tersebut. Persyaratan tersebut yakni negara harus menghadirkan 5 juta penduduk. Menurut Faisal, 5 juta orang ini membutuhkan rumah, sekolah, perkantoran, dan lain-lain di mana investor itu yang menentukan dan membangun.
Tahu ada syarat seperti itu, akhirnya Jokowi mengurungkan niatnya untuk menerima seluruh investasi yang dijanjikan tadi. Ujungnya, dikucurkan lah APBN untuk proyek ibu kota baru. “Akhirnya Pak Jokowi sadar, ‘oh iya ya nggak boleh begini dong’. Makanya muncul lah dana dari APBN itu,” ujar Faisal. (detik.com)
Laman 2 dari 2 Laman