dr. Zul Asdi SpB Mkes menambahkan IDI harus melakukan perubahan cepat, karena setengah dari anggota IDI pada saat ini adalah dokter–dokter milenial yang suka bergerak cepat dan dinamis. Saat ini, katanya, harus merangkul dokter-dokter yang cerdas untuk bergabung ke dalam wadah organisasi IDI.
“Apalagi pada saat ini banyak dokter-dokter hebat di Indonesia tidak bergabung ke dalam wadah organisasi IDI. Jika saya terpilih nanti, saya akan berusaha merangkul dokter-dokter hebat yang telah menorehkan prestasi di tingkat internasional,” jelasnya.
Jika terpilih sebagai Ketua Umum PB (PB) IDI periode 2022 – 2025 yang akan datang, dr Zul Asdi SpB Mkes menyatakan siap menerima amanat tersebut. “Saya siap jika terpilih sebagai IDI periode 2022 – 2025 dan siap jika diminta pindah ke Jakarta,” ucapnya dokter yang berpengalaman di organisasi IDI ini.
dr. Zul Asdi SpB Mkes merupakan dokter kelahiran Padang 5 Desember 1965. Beliau aktif dalam berorganisasi. Tercatat, di masa masih mahasiswa kedokteran Unand, dia menjadi ketua senat mahasiswa Kedokteran Unand periode 1987-1989. Selain itu, ia ditunjuk sebagai perwakilan wilayah Sumatera untuk Ikatan Senat Mahasiswa Indonesia periode 1990-1992.
Selain itu, pendiri Klinik Amanda di Pekanbaru, Riau ini telah menjabat sebagai Ketua umum Ikatan Dokter Indonesia wilayah Riau selama dua periode 2016-2019 dan 2019-2022. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua umum Ikatan Dokter Indonesia wilayah Pekanbaru periode 2012-2016 yang lalu. (rdr)