Jadi Korban Bentrokan Karaoke di Sorong Papua Barat, Jenazah DJ Indah Cleo Dipulangkan ke Sumbar

Karaoke Double O, Sorong, Papua Barat, menjadi titik bentrokan maut antarwarga. (Foto: AFP/YANTI)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Jenazah Indah Sukmadani atau DJ Indah Cleo, salah satu korban bentrokan maut di Karaoke Double O Sorong, Papua Barat, diterbangkan pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat pada Minggu (30/1/2022).

Prosesi pemulangan tersebut dilakukan setelah proses identifikasi berhasil dilakukan oleh pihak kepolisian. Jenazah DJ Indah Cleo dibawa dari RSUD Sele be Solu menuju Bandara Domine Eduard Osok sekitar pukul 07.00 WIT. Sebelum diberangkatkan ke Bukittinggi, pihak keluarga juga terlebih dahulu melakukan prosesi doa Jenazah bagi Indah.Sukma Wardani,adik kandung DJ Indah Cleo, terlihat menangis dalam prosesi tersebut.

Soni yang merupakan paman dari DJ Indah Cleo mengatakan rencananya jenazah Indah bakal dimakamkan pada Senin (31/1) besok. Indah juga akan dimakamkan disebelah pusara ayahnya sesuai permintaan korban sebelum meninggal dunia. “Keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu sehingga jenazah korban Indah bisa dibawa pulang oleh keluarga hari ini,” tuturnya dikutip dari Antara, Minggu (30/1/2022).

Selain jenazah Indah Sukmadani, jenazah korban lainnya yang telah teridentifikasi, yakni Fermansyah Syahputra juga bakal dijemput oleh pihak keluarga untuk diterbangkan ke kampung halamannya di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Diberitakan sebelumnya, DJ Indah Cleo bersama 16 orang lainnya meninggal setelah gedung Double O Sorong dibakar oleh salah satu kelompok masa yang bertikai pada Selasa dini hari lalu. Dari 17 korban itu, 3 di antaranya merupakan tamu, sedangkan yang lainnya adalah karyawan, grup band, termasuk Indah Cleo yang menjadi DJ tamu di Tempat Hiburan Malam (THM) tersebut.

Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi menyampaikan peristiwa penyerangan itu semula diawali oleh anak muda yang mendatangi lokasi dan melakukan ujaran bernuansa suku tertentu kepada pihak lain. Hal itu kemudian menyulut perkelahian antar dua orang tersebut. Sehari sebelum insiden, pemerintah setempat sempat mendamaikan kedua pihak. Namun, penyerangan berlanjut hingga mengakibatkan salah satu korban meninggal.

Usai kejadian, polisi langsung mengumpulkan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat guna mencegah bentrokan susulan. (cnnindonesia.com)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version