Teror Kuyang, Tak Sekadar Mitos tapi Juga Nyata!

Novel misteri Kuyang. Foto: Muhammad Ridho

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Mitos tentang kuyang yang menjamur di tanah Kalimantan keberadaannya menjadi misteri. Kuyang yang berwujud kepala manusia dengan isi tubuh menempel tanpa kulit dan anggota badan yang dapat terbang itu berada di antara posisi ‘ada dan tiada’.

Bagaimana kalau sosok makhluk ini diceritakan dari sudut pandang orang terdekat dan dituturkan ke dalam buku? Spotlight culture kali ini bakal membahas tentang buku Kuyang sampai seluk beluk di baliknya, termasuk pengalaman sang novelis saat menulis buku Kuyang sampai didatangi makhluk tersebut.

Adalah Achmad Benbela, pria yang tinggal di Sampit, Kotawaringin Timur menulis buku tentang Kuyang yang baru saja terbit awal tahun ini. Penerbit GagasMedia menerbitkan buku Kuyang yang meramaikan jagat horor. Kuyang tak sekadar cerita mitos yang ditulis pria yang akrab disapa Beben tersebut. Kepada detikcom, Beben mengatakan kisah yang berada dalam buku Kuyang merupakan pengalaman pribadi dengan bumbu-bumbu fiksi.

“Idenya memang dari pengalaman pribadi, bertemu dengan Kuyang sosok itu sudah biasa. Waktu kecil saat kelas 2 SD saya pernah berjumpa dengan kuyang dan saat menulis buku ini pun mendapatkan teror,” ungkap Beben saat menceritakan proses penulisan buku Kuyang kepada detikcom.

Menurut penuturan Beben, kuyang jarang mencari mangsa di kampungnya sendiri dan pastinya mencari ke kampung sebelah. “Kapan harus mencari? Ketika dia butuh saat lemah, ketika dia butuh tenaga biar kuat lagi. Sudah gitu, dia akan terbang mencari mangsanya, biasanya ke kampung lainnya,” katanya.

Baru-baru ini, Beben mendapatkan video asli saat seorang kenalannya berhasil memvideokan penampakan kuyang saat terjadi di sekitar matanya. Detikcom pun melihat video tersebut, ketika malam hari kuyang dari kejauhan hanya terlihat seperti bola api. Dalam video berikutnya, ada darah yang berceceran di teras sampai tembok rumah tersebut. Kediaman kecil itu sepertinya berada di tengah hutan. Bahkan video itu pun sempat di-repost penerbit.

Buku Kuyang dimulai dengan premis sederhana, saat sepasang suami-istri harus merantau ke Kalimantan dan tinggal di sana. Lewat karakter Bimo dan istrinya yang mendapatkan teror dari kuyang, pembaca diajak untuk menyalami asal muasal mitos, berbagai pantangan saat merantau ke Kalimantan, ada sejarah tentang orang Dayak di masa lampau sampai mencekamnya suasana tempat tinggal desa tersebut.

“Saya membayangkan bagaimana orang luar Kalimantan yang tidak kenal sosok kuyang dan bertemu dengan makhluk halus ini seperti apa sih. Sampai orang dari luar Kalimantan ini mendapatkan teror dari kuyang,” sambung Benben.

Di balik cerita tentang mitos kuyang, Beben mengaku sebenarnya ingin mengangkat mitos yang ada di tanah Kalimantan. Menurutnya, kampung halamannya itu ada banyak sekali mitos dan memang kental dengan dunia mistis. “Waktu saya membaca novel-novel di daring, cerita dari tanah Kalimantan sangat jarang dan susah, saya mau mengenalkan kepada pembaca bahwa Kalimantan juga punya cerita mistis yang tak kalah menarik,” ungkapnya.

“Selama ini kan cerita mistik di Kalimantan hanya dari mulut ke mulut, dari bentuk literatur sangat susah didapat. Jadi bagi pembaca yang ingin mencari literatur soal kuyang, bisa membacanya salah satunya dari karya saya,” lanjut pria yang bekerja sebagai kontributor video journalist di stasiun televisi pemerintah.

Buku setebal 377 halaman dengan 45 bab bakal membawa teror kuyang sampai ke tempatmu berada. Satu per satu teror yang dirasakan oleh Bimo dan istrinya bakal menghantui, bahkan ending tak terduga didapatkan dalam buku Kuyang. (detik.com)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version