Kondisi ini terjadi sejak 10 tahun terakhir, meski jumlahnya berbeda. Namun, angka surplus beras yang sudah diperoleh ini, katanya sedikit menurun dibanding 2020, dengan capaian surplusnya waktu itu sebanyak 167.677 ton.
Dibandingkan tahun sebelumnya, tambahnya, surplus berkurang sebanyak 3.788 ton. “Ada berbagai faktor yang mempengaruhi menurunkan surplus beras tahun ini seperti, pengalihan lahan sawah ke komoditi lain oleh petani, serangan hama dan lainnya. Namun surplus ini masih bisa kita capai,” katanya.
Ia menambahkan, surplus ini bisa dipertahankan karena pengoptimalan lahan dan sarana prasarana. Setelah itu gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), pengawalan pupuk bersubsidi, pengoptimalan penyuluhan dan lainnya. (rdr/ant)