Ia mengungkapkan terkait keputusan untuk lima siswa yang diduga melakukan penganiayaan tersebut pihak sekolah juga masih menunggu hasil dari proses yang dilakukan pihak kepolisian. “Aturan sekolah terkait hal ini juga ada. Tapi saat ini yang jelas kita menunggu hasil dari pihak kepolisian. Sekarang polisi sedang bekerja dan kita tunggu itu,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa korban merupakan seorang siswa yang dalam kesehariannya tidak memiliki kenakalan yang menonjol. “Sehingga ini di luar dugaan dan merupakan sesuatu yang berat untuk kami keluarga besar SMK Negeri 2 Payakumbuh,” ungkapnya. Menurutnya, di SMK Negeri 2 Payakumbuh program yang menyangkut kepada pembinaan karakter terus berjalan dengan rutin. “Bagaimana membuat sekolah lebih layak dan lebih ramah. Bahkan kita juga menjalankan program sekolah menyenangkan,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pihak sekolah juga terus berhubungan dengan pihak Bhabinkamtibmas dan Babinsa dalam rangka membuat siswa lebih disiplin. “Kita hampir di setiap kegiatan terus memberikan pemahaman kepada siswa agar dapat menyelesaikan suatu persoalan dengan pemikiran yang tenang,” kata dia. Apalagi, kata dia siswa SMK 2 Payakumbuh memang dipersiapkan untuk dunia kerja sehingga siswa harus dapat mengontrol emosional. (ant)