PAYAKUMBUH, RADARSUMBAR.COM – Seorang siswa SMK Negeri 2 Payakumbuh, Sumatera Barat berinisial HF (18) dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Ahmad Mochtar Bukittinggi setelah diduga mendapatkan penganiayaan oleh lima orang adik kelasnya.
Kepala SMK Negeri 2 Payakumbuh Dalius di Payakumbuh, Rabu (2/2/2022), mengatakan bahwa saat ini persoalan telah ditangani oleh pihak kepolisian. “Kita belum tahu persis kejadiannya, tapi sekarang persoalan ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Saat ini polisi sedang bekerja dan kami menunggu itu dulu,” katanya.
Korban, HF (18) merupakan siswa kelas XII SMK Negeri Payakumbuh yang beralamat di Kelurahan Padang Datar Tanah Mati, Kecamatan Payakumbuh Barat dan dinyatakan meninggal pada Selasa (1/2/2022) sore.
Sebelum meninggal korban sempat dilarikan ke RS Ahmad Mochtar Bukittinggi. Jenazah korban sedang dalam perjalanan ke Kota Payakumbuh dari Kota Padang karena jenazah korban di autopsi di RS Bhayangkara di Kota Padang.
Ia mengungkapkan terkait keputusan untuk lima siswa yang diduga melakukan penganiayaan tersebut pihak sekolah juga masih menunggu hasil dari proses yang dilakukan pihak kepolisian. “Aturan sekolah terkait hal ini juga ada. Tapi saat ini yang jelas kita menunggu hasil dari pihak kepolisian. Sekarang polisi sedang bekerja dan kita tunggu itu,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa korban merupakan seorang siswa yang dalam kesehariannya tidak memiliki kenakalan yang menonjol. “Sehingga ini di luar dugaan dan merupakan sesuatu yang berat untuk kami keluarga besar SMK Negeri 2 Payakumbuh,” ungkapnya. Menurutnya, di SMK Negeri 2 Payakumbuh program yang menyangkut kepada pembinaan karakter terus berjalan dengan rutin. “Bagaimana membuat sekolah lebih layak dan lebih ramah. Bahkan kita juga menjalankan program sekolah menyenangkan,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pihak sekolah juga terus berhubungan dengan pihak Bhabinkamtibmas dan Babinsa dalam rangka membuat siswa lebih disiplin. “Kita hampir di setiap kegiatan terus memberikan pemahaman kepada siswa agar dapat menyelesaikan suatu persoalan dengan pemikiran yang tenang,” kata dia. Apalagi, kata dia siswa SMK 2 Payakumbuh memang dipersiapkan untuk dunia kerja sehingga siswa harus dapat mengontrol emosional. (ant)