JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat jumlah aktivitas gunung api di Indonesia terjadi lebih dari 150 erupsi dalam dua dekade terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan tingkat aktivitas gunung api di Indonesia cukup tinggi dengan karakter yang berbeda dan tipe erupsi yang berbeda pula.
“Aktivitas gunung api periode tahun 2000-2021, terjadi lebih dari 150 erupsi dari 38 gunung api dengan berbagai tipe erupsi, yaitu efusif, eksplosif, dan freatik, serta menimbulkan berbagai fenomena bahaya,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Hanik menjelaskan perlu identitas terhadap aktivitas gunung api dan memahami bahaya serta risikonya sebagai bahan untuk mitigasi gunung api. Menurutnya, identifikasi bahaya dan resiko adalah dengan melakukan pengamatan tipe erupsi gunung api dan periode pengulangan erupsi.
“Identifikasi fenomena-fenomena erupsi juga perlu, seperti awan panas letusan, awan panas guguran, gas, jatuhan abu, lahar, lava flow, dan tsunami, serta dampak jangkauan bahaya,” kata Hanif.