JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Madagaskar diterpa Topan Batsirai pada Minggu (6/2/2022) yang menewaskan sedikitnya 10 orang. Topan tersebut adalah topan kedua yang melanda Madagaskar dalam dua pekan terakhir, memicu banjir, merusak bangunan, dan memutus aliran listrik. Salah satu kota yang paling parah terkena adalah Nosy Varika sebagaimana dilansir Reuters.
Di kota tersebut, hampir 95 bangunan rusak. Seorang pejabat mengatakan, efek destruktif akibat topan tersebut seolah-olah seperti dibom. Topan Batsirai yang menyapu daratan Madagaskar menghantam pesisir timur dengan hujan lebat dan kecepatan angin 165 kilometer per jam.
Radio pemerintah mengatakan, beberapa orang tewas karena rumah mereka ambruk diterpa topan di Kota Ambalavao, sekitar 460 kilometer selatan Antananarivo. “Kami hanya melihat kehancuran. Pohon tumbang, tiang listrik tumbang, atap terkoyak oleh angin, kota benar-benar terendam air,” kata Nirina Rahaingosoa, penduduk Kota Fianarantsoa.
Listrik padam di Kota Fianarantsoa dan embusan angin bertiup sepanjang malam mulai Sabtu (5/2/2022) hingga Minggu pagi, katanya. Willy Raharijaona, penasihat teknis untuk wakil presiden Senat Madagaskar, mengatakan bahwa beberapa wilayah tenggara terputus dari daerah sekitarnya karena banjir. “Seolah-olah kita baru saja dibom. Kota Nosy Varika hampir 95 persen hancur,” kata Raharijaona.
“Atap rumah-rumah kokoh terkoyak oleh angin. Gubuk-gubuk kayu sebagian besar telah hancur,” sambung Raharijaona.
Seorang warga mengatakan kepada Reuters bahwa atap sekolah dan gereja robek. Padahal, bangunan tersebut akan digunakan sebagai tempat berlindung bagi para pengungsi di sekitar Mananjary. Di wilayah tengah yakni di Haute Matsiatra, penduduk desa menyekop lumpur dari jalan untuk membersihkan kerusakan akibat tanah longsor yang disebabkan oleh Topan Batsirai.
Kerusakan akibat topan tersebut menambah kerusakan yang ditimbulkan oleh Topan Ana, yang melanda pulau itu dua pekan lalu. Topan Ana menewaskan 55 orang dan membuat 130.000 orang mengungsi. Topan Ana melanda Madagaskar pada 22 Januari. Setelah menghancurkan Madagaskar, Topan Ana bergerak ke barat, mendarat di Mozambik dan melanjutkan ke pedalaman ke Malawi. Sebanyak 88 orang tewas. (kompascom)