JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Amerika Serikat pada Senin (7/2/2022) menawarkan imbalan 10 juta dollar AS (Rp 143 miliar) untuk informasi yang mengarah ke identifikasi atau lokasi pemimpin ISIS-K. ISIS-K adalah cabang regional kelompok ISIS di Khorasan yang beroperasi di Afghanistan, berasal dari Irak dan Suriah.
Imbalan yang ditawarkan oleh Kementerian Luar Negeri AS juga untuk setiap informasi yang akan membantu menangkap atau menghukum pelaku serangan di bandara Kabul pada 26 Agustus, yang diklaim oleh ISIS-K. Serangan itu, yang menewaskan lebih dari 100 orang termasuk 13 tentara Amerika, diluncurkan ketika Amerika Serikat mengatur penarikan pasukannya dari Afghanistan dan evakuasi warga Afghanistan yang dianggap terancam oleh pengambilalihan Taliban.
Menurut Washington, Sanaullah Ghafari–juga dikenal sebagai Shahab Al-Muhajir–diangkat sebagai kepala ISIS-K pada Juni 2020 oleh kelompok ISIS. “Ghafari bertanggung jawab untuk menyetujui semua operasi ISIS-K di seluruh Afghanistan dan mengatur pendanaan untuk melakukan operasi,” kata Kementerian Luar Negeri AS dikutip dari AFP.
Ghafari sudah masuk daftar hitam pada November 2021 sebagai teroris asing. Hanya sedikit yang diketahui tentang Ghafari, termasuk nom de guerre (dugaan nama)-nya yang menunjukkan dia berasal dari wilayah Arab. Dia dikabarkan pernah menjadi komandan Al-Qaeda atau mantan anggota jaringan Haqqani, salah satu faksi paling kuat dan ditakuti di Taliban.
ISIS-K bertanggung jawab atas beberapa serangan paling mematikan di kawasan itu dalam beberapa tahun terakhir, membantai warga sipil di Afghanistan dan Pakistan, di masjid, tempat suci, lapangan umum, dan rumah sakit. ISIS-K sempat dipukul keras oleh Taliban dan pasukan pimpinan AS. Mereka lalu kehilangan pengaruh, tetapi serangannya meningkat sejak Taliban yang merupakan rival mereka mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021. (kompas.com)