JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyetujui rencana penjualan jet tempur F-15 ke Indonesia. Ada 36 jet tempur buatan boeing AS serta alutsista lainnya senilai US$14 miliar yang disetujui Kamis kemarin.
“Pada hari Kamis menyetujui potensi penjualan US$ 14 miliar ke Indonesia dari 36 jet tempur F-15 dan berbagai macam peralatan militer lainnya,” kata sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP , Jumat (11/2/2022).
Penjualan yang diusulkan itu disebut dapat meningkatkan keamanan mitra regional yang dapat meningkatkan kekuatan stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. Tanpa mengubah keseimbangan dasar militer di wilayah tersebut. “Tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di kawasan itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan progres rencana pembelian sejumlah alutsista. Dia mengatakan jet tempur Dassault Rafale buatan Prancis mulai menemui titik terang sedang menunggu pengaktifan kontrak. “Rafale sudah agak maju saya kira tinggal mengaktifkan kontrak saja,” kata Prabowo kepada wartawan usai memimpin Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan 2022, Kamis (20/1/2022) lalu.
Sementara itu, untuk rencana pembelian pesawat F-15 EX buatan Amerika Serikat disebut Prabowo masih dalam tahap negosiasi. “F-15 kita masih dalam tahap negosiasi,” ujarnya.
Melalui keterangan tertulis,Kepala Badan Bela Negara FKPPI dan Kepala Badan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia Bambang Soesatyo mengatakan khusus kepemilikan pesawat tempur, posisi Indonesia berada di urutan ke-48. Posisi ini berada di bawah berbagai negara ASEAN, seperti Singapura yang berada di posisi ke-22, Vietnam posisi ke-28, Thailand posisi ke-30, dan Myanmar posisi ke-36.
“Untuk memperkuat armada tempur, dalam waktu dekat pemerintah melalui Kementerian Pertahanan akan mendatangkan pesawat F-15 ex pabrikan Boeing, Amerika Serikat (AS), versi terbaru dan paling canggih dari F-15. Serta jet tempur Dassault Rafale buatan Perancis,” jelas Bamsoet, Rabu (6/10/2021) lalu.
“Tidak hanya dari luar negeri, pemenuhan Alutsista pesawat juga dilakukan dari dalam negeri. Antara lain dengan membeli pesawat multiguna jenis angkut ringan, Cassa NC-212i-400, yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI),” sambungnya. (detik.com)