BKIPM: Agar Mutu Tetap Terjaga, Ikan Harus Diolah dengan Baik

Penyerahan sertifikat mutu kepada pelaku usaha perikanan dari BKIPM Padang yang diserahkan Kepala Pusat Pengendalian Mutu BKIPM Widodo Sumiyanto, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Desniarti dan Staf Ahli Gubernur Sumbar bidang ekonomi dan pembangunan di Padang, Kamis. (Antarasumbar/HO)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Padang mengedukasi pengusaha perikanan bagaimana cara penanganan ikan yang baik sehingga mutu ikan yang dijual menjadi lebih baik.

Kepala Pusat Pengendalian Mutu BKIPM Widodo saat sosialisasi cara penanganan ikan yang baik (CPIB) di Padang, Kamis (17/2/2022), mengatakan jaminan pangan merupakan tuntutan dan hak bersama yang harus didapatkan baik oleh produsen, konsumen maupun pemerintah. “Nelayan maju wajib memberikan jaminan kepada masyarakat hasil tangkapannya memiliki mutu yang baik sehingga cara pengolahan harus dilakukan dengan baik,” kata dia.

Ia mengatakan ikan memiliki gizi tinggi namun rentan busuk dalam waktu cepat sehingga perlu tata cara penanganan ikan yang tepat mulai ketika ditangkap di atas kapal lalu memasukkan ke tempat pendinginan, di tempat pembongkaran dan kemudian di tempat pelelangan ikan. “Tujuan ini tentu membuat produksi ikan nelayan mutunya terjamin dan jika mutu terjamin maka harga bisa tinggi,” kata dia.

Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, Desniarti mengatakan ikan komoditi yang memiliki gizi tinggi dan cepat terjadi perubahan mutu sehingga perlu penanganan yang serius. “Harus ada pedoman menjamin mutu dalam produksi penanganan yang menjamin kualitas ikan. Dalam penerapan, sangat perlu komitmen dan konsisten pelaku dan instansi pemerintah

Menurut dia dengan adanya sinergitas sistem ini akan memberikan hasil yang baik dengan kualitas mutu. “Semakin tinggi mutu produk akan membuat harga mahal. Jaminan mutu dan keamanan pangan dilengkapi sertifikat,” kata dia.

Sementara Kepala BKIPM Padang, Abdur Rohman mengatakan kegiatan sosialisasi ini diberikan kepada pelaku usaha agar mereka memahami cara penanganan ikan yang baik sehingga manfaat kepada masyarakat luas.

“Asam lemak tak jenuh buat ikan mengalami oksidasi dan ini membuat kualitas ikan menurun. Mulai dari sehabis ditangkap hingga sampai ke meja makan. Mutu kesegaran ikan jadi masalah dan ini yang akan kami sosialisasikan agar mutu ikan bagus sesuai dengan ketentuan yang dibuktikan dengan sertifikat mutu,” kata dia. (ant)

Exit mobile version