JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan perkembangan kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia mulai menunjukkan tren penurunan usai selama lima hari berturut-turut jumlah penambahan kasus COVID-19 harian turun.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi menambahkan, jumlah kasus aktif COVID-19 juga terlihat melandai. Kasus aktif merupakan jumlah warga terpapar COVID-19 yang tengah menjalani perawatan di fasilitas kesehatan maupun isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Kasus konfirmasi (20/2/2022) harian berkurang hingga 10.900 dari hari sebelumnya, dan kasus aktif sedikit melambat dengan penambahan di angka 15.448 per hari. Penambahan angka bed occupancy ratio (BOR) secara nasional juga masih terkendali naik hanya 1 persen,” kata Nadia dikutip dari situs resmi Kemenkes, Senin (21/2/2022).
Nadia kemudian merinci, pada Minggu (20/2/2022) kemarin, terjadi penurunan signifikan kasus konfirmasi menjadi 48.484, dibanding kasus konfirmasi sehari sebelumnya yang mencapai 59.384. Selain itu, kasus aktif sedikit melambat dengan penambahan di angka 15.448 per hari. Ia juga mencatat, pasien yang dirawat di rumah sakit hingga Minggu kemarin masih terkendali dengan kondisi BOR di angka 38 persen dari total kapasitas nasional. Angka itu menurutnya hanya meningkat 1 persen dari kondisi BOR sehari sebelumnya.
Nadia juga mengklaim, pihaknya telah meningkatkan kapasitas pemeriksaan COVID-19. Selain itu, upaya preventif seperti distribusi stok oksigen di 10 provinsi yang mencatat kenaikan kasus COVID-19 tertinggi telah dilakukan. “Dan kita akan terus memprioritaskan pelayanan kesehatan rumah sakit hanya untuk pasien COVID-19 bergejala sedang hingga kritis dan yang memiliki komorbiditas saja, untuk menahan tekanan pada rumah sakit sampai kita melewati puncak gelombang Omicron nantinya,” kata dia.
Lebih lanjut, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 ini sekaligus meminta agar masyarakat segera mengakses program vaksinasi COVID-19 baik untuk dosis primer satu dan dua, maupun dosis lanjutan atau booster. Per Minggu (20/2/2022) Pukul 18.00 WIB tercatat, sebanyak 189.658.351 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, 140.311.077 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin COVID-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 91,07 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 67,37 persen.
“Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan dosis kedua minimal enam bulan, bisa mendapatkan vaksin ketiga atau booster. Aturannya belum berubah hingga saat ini. Apabila ada informasi bahwa vaksin booster bisa didapatkan kurang dari enam bulan setelah dosis kedua, itu tidak benar,” ujar Nadia. (cnnindonesia.com)