Pihak Ukraina menuduh pemberontak yang didukung Moskow tengah meningkatkan serangan mereka. “Pejuang separatis menembakkan peluru artileri ke pusat-pusat populasi dan menempatkan sistem artileri mereka di dekat rumah-rumah penduduk,” kata tentara Ukraina seperti dikutip dari AFP, Sabtu (19/2/2022).
Di sisi lain, Kepala Republik Rakyat Donetsk Denis Pushilin mengatakan dia telah menandatangani dekrit mobilisasi pasukan dan meminta warga “yang mampu angkat senjata” untuk datang ke komisariat militer. Kebijakan yang sama juga diambil oleh pemimpin separatis Republik Rakyat Luhansk, Leonid Pasechnik.
Sementara itu, Rusia, yang tengah menempatkan lebih dari 100 ribu pasukan mereka di Ukraina, mengaku khawatir dengan peningkatan konflik di wilayah tersebut. Seperti diketahui, Donetsk dan Luhansk merupakan wilayah yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia. Keduanya terlibat perang dengan pasukan Ukraina selama delapan tahun, kala Rusia berhasil mencaplok Crimea di 2014. (cnnindonesia.com)