PADANG, RADARSUMBAR.COM – Jajaran Satreskrim Polresta Padang tengah memburu Izet, preman viral yang memalak sopir truk pengangkut semen. Hal tersebut disampaikan oleh Kasatreskrim Polresta Padang Kompol Rico Fernanda.
Dia mengatakan, peristiwa pemalakan diketahui dari informasi masyarakat serta video yang viral di media sosial. “Kita telah dikantongi identitas serta alamatnya, juga telah mendatangi kediamannya, hanya saja yang bersangkutan tidak pulang ke rumah sejak kejadian,” katanya, Senin (12/7/2021).
Rico menjelaskan modus yang diduga dilakukan oleh pekaku adalah dengan meminta uang kepada para sopir truk yang mengangkut semen dari Semen Padang.
Apabila sang sopir tidak memberikan uang, lanjutnya, maka akan diancam oleh pelaku bahkan mendapatkan kekerasan. Ia menegaskan kalau pihaknya akan terus memburu pelaku serta melakukan penindakan karena perbuatannya telah meresahkan masyarakat.
Sebelumnya, video sopir truk mendapat perlakuan kurang mengenakan dari seorang oknum viral di media sosial sejak Sabtu (10/7/2021) kemarin. Berdasarkan video yang diunggah di akun Facebook bernama Galigaman Sangir, perlakuan yang mengarah ke aksi premanisme tersebut terjadi di Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.
Kapolsek Lubuk Kilangan, AKP Lija Nesmon mengatakan sudah mengetahui terkait video tersebut. Ia juga membenarkan lokasi sesuai yang tertulis unggahan akun Facebook tersebut. Sementara, peristiwa ini terjadi pada Sabtu (10/7/2021) siang.
“Kita sudah monitor, anggota sedang mencari yang bersangkutan. Mudah-mudahan pelaku pemalakan segera ditangkap,” katanya, Minggu (11/7/2021).
Dalam video berdurasi 4 menit 37 detik, seorang pria diduga preman memakai kemeja warna dongker berpadu kaos putih berdiri di pintu kemudi. Pria tersebut langsung mengeluarkan kata-kata kotor bahasa Minang, kemudian juga memukul sopir. Sang sopir juga sempat menanyakan apa permalasahan yang terjadi.
Dalam percakapan tersebut sopir dimintai uang sebesar Rp50 ribu, karena tidak menyanggupinya ia bahkan sempat dipukul. Selanjutnya terjadi kesepakatan karena sopir hanya sanggup memberi Rp20 ribu.
Uang tersebut diduga digunakan untuk membeli minuman keras dan setiap sopir truk yang masuk juga bakal diminta, kata pria yang mengancam tersebut. (*)
Komentar