Andika mengakui gempa yang terjadi sempat menimbulkan kepanikan di lingkungan Lapas atau pun Rutan yang ada di Sumbar. Namun kepanikan itu bisa diredam oleh petugas dengan menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) Darurat Bencana dan Bahaya.
Ia mengatakan saat ini seluruh warga binaan baik narapidana maupun tahanan dikeluarkan dari blok hunian kemudian dikumpulkan pada satu titik tempat terbuka. “Sesuai SOP seluruh WBP dikumpulkan di titik kumpul, dan segala kegiatan serta program dihentikan sementara untuk mengantisipasi gempa susulan,” katanya.
Pihaknya juga menginstruksikan kepada seluruh pegawai agar fokus menenangkan situasi di dalam lingkungan Lapas yang sempat dilandai panik ketika gempa terjadi. (ant)