Bertahan di Tenda karena Trauma, Korban Gempa Pasbar-Pasaman masih Butuh Bantuan

Wakil Ketua V Karang Taruna Pasaman Ulul Azmi bersama kader Karang Taruna lainnya membagikan bantuan kepada korban gempa Pasaman-Pasbar. (IST)

PASAMAN, RADARSUMBAR.COM – Warga korban gempa bumi magnitudo 6,1 di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat masih membutuhkan bantuan. Kebanyakan warga ini bertahan di tenda pengungsian karena masih trauma dan khawatir gempa susulan.

Seperti di Nagari Malampah dan Ladang Panjang, Kabupaten Pasaman. Ribuan pengungsi korban gempa masih butuh bantuan serta obat-obatan, dan yang paling utama adalah selimut dan susu anak.

Data dari Karang Taruna Pasaman yang diterima radarsumbar.com hingga Selasa (1/3/2022) tercatat 6 orang meninggal dunia, 6 luka berat, 36 luka ringan, hilang 5 orang dan total pengungsi mencapai 6.758 jiwa.

Kemudian, jembatan yang putus sebanyak 4 unit yaitu Jembatan Kalimanang, Kampung Aur Jorong Bukit Lintang, Nagari Malampah sepanjang 32 meter. Lalu Jembatan Batang Tapa Gadang, Jorong Kampung Tabek, Nagari Malampah sepanjang 12 meter. Jembatan Batang Aia Cangkuak, Kampung Durian Parau, Jorong Kampung Tabek, Nagari Malampah, sepanjang 6 meter. Dan Jembatan Durian Rampak, Jorong Bungo Tanjuang, Malampah, sepanjang 6 meter.

Kemudian sekolah yang rusak berat sebanyak 37 unit, dan rusak sedang 49 unit. Selama masa tanggap darurat, sekolah diliburkan di Kecamatan Tigo Nagari.

Tidak itu saja, gempa juga mengakibatkan 1.862 rumah dan fasum rusak. Terdiri dari 689 unit rusak berat, rusak sedang 221 unit, dan rusak ringan 390 unit

Wakil Ketua V Karang Taruna Pasaman, Ulul Azmi, Rabu (2/3/2022) mengatakan sejak hari pertama gempa sampai saat ini, pihaknya masih bersiaga dan terus menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Bantuan-bantuan tersebut datang dari berbagai donatur. “Juga saya menghimbau kepada kita semua, kolega, masyarakat, perusahaan dan organisasi masyarakat untuk mari saling bahu membahu membantu saudara kita yang membutuhkan. Apa pun bantuan dari kita sangat berarti bagi mereka,” tuturnya.

Ia menjelaskan saat ini pengungsi membutuhkan tenda, tikar, baju layak pakai, pakaian anak-anak, obat-obatan dan tenaga kesehatan, susu anak-anak. Lalu penambahan tim trauma healing untuk membangkitkan semangat anak-anak agar traumanya terhadap gempa bisa segera pulih. “Kami terjun ke lapangan langsung bersama teman-teman Karang Taruna Pasaman. Mereka para pengungsi senang saat diberi bantuan, walau tidak banyak, tapi mereka butuh,” terang Ketua Forum Insinyur Muda PII Riau yang juga tokoh muda Sumbar asal Pasaman. (rdr-007)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version