Mendengar tawaran itu, Hendri Septa lantas bergegas menaiki sepeda motor milik sopir ojol tersebut. Saat Wali Kota Padang duduk di atas motor tersebut, tiba-tiba handphone milik sopir ojol berbunyi. Sebuah pesan masuk ke ponselnya.
Sopir ojol lantas bergegas mengamit handphone miliknya. Matanya tertuju ke layar ponsel. Tangannya pun cekatan mengetik di layar ponsel. “Ada pesanan masuk, sudah kita batalkan Pak Wali,” katanya sambil tersenyum.
Sopir ojol itu sumringah. Baru kali ini dirinya bertemu Wali Kota Padang. Sekali bertemu dan merasa senang, dirinya menawarkan diri mengantarkan wali kota dengan sepeda motornya.
Meski jarak antara masjid dan lapangan futsal hanya berjarak sekira 200 meter, sopir ojol rela kehilangan orderannya demi mengantarkan Wali Kota Padang. Setelah membatalkan pesanan, sopir ojol kemudian menyimpan handphonenya.
Tangannya fokus di bagian stang sepeda motor untuk kemudian memutar handle gas. Sepeda motor berjalan pelan. Di atas sepeda motor, sopir ojol dan Wali Kota saling bercerita. Entah apa yang mereka bicarakan. Yang pasti, keduanya nampak hangat dan dekat. (rdr)