Ketua Pemuda Simpang Timbo Abu, Dodi mengatakan pengungsi hingga saat ini masih bertahan di tenda pengungsian. “Ada sekitar 56 tenda dengan 130 kepala keluarga pengungsi yang masih bertahan. Anak-anak sekitar 107 orang, 17 orang bayi dan ibu hamil 4 orang,” katanya. Untuk kebutuhan logistik pengungsi sudah terpenuhi hingga saat ini baik dari bantuan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan sumbangan para dermawan.
Sementara itu Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Sumatera Barat menyatakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menjadi penyakit terbanyak dikeluhkan korban gempa bumi di kabupaten setempat. “Berdasarkan data hingga Jumat (4/3/2022) lalu malam penyakit yang paling banyak adalah ISPA, sebanyak 334 kasus,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pasaman Barat dr Gina Alecia di Simpang Empat.
Kondisi ini terjadi karena ada infeksi di saluran pernapasan yang ditandai dengan gejala batuk, pilek, dan demam. (ant)