Sejumlah elite politik mewacanakan pembatalan Pemilu 2024. Wacana itu bergulir sejak Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin membahasnya.
Dia berpendapat kondisi Indonesia belum pulih karena pandemi Covid-19. Menurut Imin, perlu ada penggeseran tahun pelaksanaan pemilu. Pernyataan itu mendapat dukungan dari beberapa elite politik, seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Menurut sumber CNNIndonesia.com, wacana penundaan Pemilu 2024 sudah disiapkan sejak lama. Rencana itu dikoordinir oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Namun, Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi membantah hal itu.
“Pak Luhut kan sering bertemu dengan berbagai tokoh politik. Itu mungkin dilakukan Pak Luhut untuk mem-brief perkembangan terkini. Tapi setahu saya tidak ada pembahasan atau perpanjangan itu dari ide Pak Luhut itu enggak ada,” ucap Jodi kepada CNNIndonesia.com.
Presiden Jokowi telah merespons wacana ini kepada Harian Kompas. Jokowi mengklaim taat kepada konstitusi. Di sisi lain dia menyebut usulan penundaan Pemilu 2024 bagian dari demokrasi.
“Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan (masa jabatan presiden), menteri atau partai politik, karena ini kan demokrasi. Bebas saja berpendapat,” kata Jokowi. “Tetapi, kalau sudah pada pelaksanaan, semuanya harus tunduk dan taat pada konstitusi.” (cnnindonesia.com)