Desak Barat Akui Rusia Sebagai Negara Teroris, Presiden Ukraina Minta Bantuan Militer lebih Banyak

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) saat berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Dewan Eropa di Kiev (3/3/2021), dan Presiden Rusia Vladimir Putin ketika konferensi pers bersama Kanselir Jerman di Kremlin, Moskwa (20/8/2021).(AFP/SERGEY DOLZHENKO & ALEXANDER ZEMLIANICHENKO)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (8/3/2022) memohon Barat untuk mengakui Rusia sebagai “negara teroris.

Dia juga mendesak parlemen Inggris untuk menjatuhkan hukuman lebih berat kepada Moskwa dan mengirim lebih banyak bantuan militer ke Ukraina. “Kami mencari bantuan Anda, untuk bantuan negara-negara beradab,” kata Zelensky, sebagaimana dilansir The Hill.

Dia juga kembali memohon agar Barat memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina. “Dan tolong akui negara ini (Rusia) sebagai negara teroris, dan tolong pastikan bahwa langit Ukraina kami aman,” kata Zelensky.

“Tolong pastikan bahwa Anda melakukan apa yang perlu dilakukan dan apa yang ditetapkan oleh kebesaran negara Anda,” tambah Zelensky. Zelensky menyampaikan pidatonya secara virtual dari Kyiv, Ukraina. Saat ini, ibu kota Ukraina tersebut dikepung pasukan Rusia.

Sebelumnya, Zelensky mengkritik NATO karena menolak menerapkan zona larangan terbang di atas Ukraina. NATO berdalih, pemberlakukan zona larangan terbang akan berisiko memperluas konflik dan berpotensi memecahkan konfrontasi nuklir. Zelensky juga melaporkan bahwa warga di kota-kota yang terkepung kehabisan makanan dan air untuk bertahan hidup.

“Ukraina tidak menginginkan perang ini. Kami adalah negara yang menyelamatkan orang meski harus melawan salah satu tentara terbesar di dunia,” kata Zelensky. “Kami tidak akan menyerah dan kami tidak akan kalah. Kami akan berjuang sampai akhir. Di laut, di udara, kami akan terus berjuang untuk tanah kami, berapa pun biayanya. Kami akan bertarung di hutan, di ladang, di pantai, di jalanan,” ujar Zelensky.

Zelensky juga mengeklaim bahwa tentara Ukraina telah membunuh 10.000 tentara Rusia di tengah invasi Moskwa. Zelensky menambahkan, pasukan Ukraina juga menawan sejumlah tentara Rusia dan mereka diperlakukan secara manusiawi. Berpidato setelah Zelensky, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa Inggris akan mengambil langkah untuk berhenti mengimpor minyak Rusia.

“Saya berbicara untuk seluruh anggota parlemen, saya mengatakan bahwa Inggris dan sekutu bertekad untuk terus maju, untuk terus memasok senjata kepada teman-teman Ukraina kami yang mereka butuhkan untuk mempertahankan tanah air mereka,” tutur Johnson. “Dan kami akan menggunakan setiap metode yang kami bisa, diplomatik, kemanusiaan dan ekonomi sampai (Presiden Rusia) Vladimir Putin gagal dalam usahanya dan Ukraina bebas sekali lagi,” sambung Johnson. (kompas.com)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version