Padang-Kembali Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas membuat kebijakan kontrovesial. Kali ini mengubah logo halal dari MUI menjadi logo halal baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Agama.Desain baru yang berbentuk tulisan kaligrafi dalam bentuk wayang membuat heboh masyarakat, tidak sedikit masyarakat yang mengomentari negatif tentang hal ini
Termasuk juga Braditi Moulevey, Wasekjend DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM). Braditi Moulevey menyampaikan, sangat menyayangkan kembali keputusan kontrovesial yang diambil Menteri Agama ini. Belum habis masalah suara adzan dan gonggongan anjing. Kini logo halal pun diubah menyerupai bentuk rumah dalam wayang.
“Kami warga Minang sangat menyayangkan hal ini terjadi. Presiden Jokowi selalu mengajak masyarakat Indonesia utk saling menjaga keharmonisan dalam hidup bermasyarakat. Tetapi ini justru pembantu beliau di kabinet di bidang agama yang selalu membikin gaduh dan merusak keharmonisan di dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya.
Moulevey menegaskan, dia tidak melarang pemerintah untuk mengganti logo, walaupun dulunya logo halal itu adalah wewenangnya MUI dan sekarang telah diambil oleh pemerintah. “Ya silahkan saja. Akan tetapi tolong jaga jugalah perasaan kami ini warga Negara Indonesia yang bukan berasal dari Jawa,” kata putra Kota Padang ini.
Dia menduga ini Menteri Agama sengaja mengambil kebijakan-kebijakan kontrovesial untuk menaikan popularitas atau memang belum mampu menjalankan tugas sebagai menteri agama. “Maka dari itu kami dari DPP IKM meminta pak Jokowi untuk menegur keras Menteri Agama, Yakult. Karena keputusan beliau yang sering membuat heboh dan meresahkan masyarakat,” katanya.
Moulevey menegaskan, janganlah keharmonisan yang sudah ada sejak dahulu ini dirusak oleh hal-hal yang seperti ini. “Mudah-mudahan sikap kami warga minang ini bisa menjadi perhatian dari bapak presiden Jokowi, segera berikan peringatan dan evaluasi menteri agama ini jika beliau tidak mampu menjalankan tugas dengan baik,” katanya. (rdr)