LOMBOK, RADARSUMBAR.COM – Tim Drone Korbrimob Polri BKO Polda NTB menurunkan puluhan drone liar sehari menjelang Pertamina Grand Prix of Indonesia, Kamis (17/3/2022).
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto menyampaikan sudah ada 18 drone yang dijammer atau diturunkan paksa oleh petugasnya.
Sejak perhelatan WSBK November lalu, Polda NTB memang telah mensosialisasikan larangan penerbangan drone di area sirkuit. Sebab, hal ini dapat mengganggu jalannya balapan dan alat laut yang memerlukan signal.
“Team drone tentu akan terus siaga untuk mengawasi drone-drone yang mendekat ke area sirkuit,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (18/3/2022).
“Kita akan terus bekerja, mengamankan jalannya event MotoGP di Sirkuit Mandalika ini, dan kita akan terus memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak mengudarakan drone-nya, karena sangat berbahaya dalam pelaksanaan event ini,” tambahnya.
Rabu kemarin, Artanto mengatakan pihaknya juga telah mulai mengamankan sirkuit dari drone liar. Sejumlah personel Brimob dari Mabes Polri pun sudah standby di salah satu bukit di area Sirkuit Mandalika.
“H-2 kemarin kita sudah menurunkan 11 drone dan hari ini sudah diturunkan 7 drone, dengan harapan tidak mengulangi lagi untuk menaikan dronenya nanti, apalagi di hari H nanti akan ada aksi aerobatic yang tentu saja wilayah udara di sekitar sirkuit harus clear,” jelasnya.
Terkait sanksi, ia mengatakan untuk sementara ini, pihaknya masih terus melakukan edukasi secara preventif. Namun, bukan tidak mungkin pihaknya akan menindak pemilik drone jika menimbulkan kerugian bagi orang lain.
“Saat ini kita masih melakukan edukasi secara preventif, drone kita turunkan dengan alat jammer dan kita kembalikan ke pemiliknya sambil kita ingatkan untuk tidak menerbangkan dronnya lagi di sekitar sirkuit,” lanjutnya.
Dalam menurunkan drone, Artanto menyebut pihaknya menggunakan alat jammer drone s yang bekerja menggunakan teknik pemancar High Gain Directional Antenna. Alat ini bekerja dengan melumpuhkan fungsi penerimaan radio pada sebuah drone. Jika drone sasaran terkena alat tersebut, katanya, drone tersebut akan otomatis tidak berfungsi sehingga pihak Brimob dapat mengamankan drone ilegal tersebut.
“Sejauh ini ada Jammer DJI Mavic Pro, DJI Mavic Air, Mavic Spark DJI Lightbridge yang kita gunakan,” pungkasnya. (rdr/detik.com)